Dendam Damas Mawardi,
atlet PB Candra Wijaya Badminton Centre Jakarta terhadap M. Gibran
Arfiansyah dari klub Jaya Raya Jakarta terbayar lunas. Dalam partai
final tunggal putra kelompok anak-anak kejuaraan bulutangkis Taufik
Hidayat Arena Junior Championship 2015, Damas sukses menekuk Gibran yang
mengalahkannya di final tahun lalu.
Pada laga pamungkas yang berlangsung di Taufik Hidayat Arena,
Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu, 31 Oktober 2015, lewat penampilan yang
lebih sabar dan tidak terburu-buru, Damas akhirnya berhasil menundukan
Gibran, dua game langsung dengan skor 25-23, 21-14.
“Melihat perkembangan permainan lawan, sejak awal saya percaya diri
akan mampu memenangkan pertandingan final dan sekaligus membayar lunas
kekalahan saya dalam kejuaraan ini,” ujar Damas, pemain kelahiran 26
September 2003 ini.
Turnamen berhadiah total Rp 35 juta yang diikuti 225 peserta yang
berasal dari 42 klub bulutangkis di Tanah Air ini terbagi dalam empat
nomor. Yaitu usia dini putra, usia dini putri, anak-anak putra, dan
anak-anak putri.
Menurut penggagas kejuaraan, Taufik Hidayat, kejuaraan ini memang
sangaja ditujukan sebagai ajang pembinaan dan menambah pengalaman bagi
para pemain kelompok usia dini dan anak-anak.
“Kami sengaja menggelar turnamen di kelompok usia dini agar menjadi
inspirasi sejak dini bagi para pemain cilik untuk bisa meraih cita-cita
menjadi juara di tingkat dunia pada masa mendatang,” ujar Taufik.
Peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu menambahkan, kelak
kejuaraan akan menambah nomor-nomor pertandingan bagi pemain umum dan
tidak terbatas pada kategori usia dini dan anak-anak.
“Kejuaran yang bertempat di TH Arena ini merupakan perhelatan yang
kedua dan masih terbatas pada dua kategori. Kami ingin menambah beberapa
detail pada kejuaraan tahun berikutnya, meskipun ada kekhawatiran
terkait kapasitas tribun penonton,” kata Taufik, mantan atlet binaan
klub SGS PLN Bandung itu.
Pemain lain yang berhasil mengukir prestasi dalam kejuaraan ini
adalah Bodri Ratana Teja G. (JR Enkei). Dia menjadi juara tunggal putra
kelompok usia dini. Pemain yang mengidolakan Taufik Hidayat dan Lin Dan
ini di final mengalahkan Bismo Raya Oktora (Jaya Raya Jakarta), 21-18,
15-21, 21-8.
Pada nomor tunggal putri kelompok usia dini, pemain binaan klub Exist
begitu mendominasi. Tiga pemain klub asal Jakarta Utara ini sukses
menduduki posisi peringkat ketiga hingga tangga juara. Ester Nurumi Tri
Wardono akhirnya begitu bangga bisa juara untuk pertama kali di turnamen
ini dengan mengalahkan rekan seklub, Intan Nabila Kusuma, dengan skor
22-24, 21-13, 21-14.
Sementara di tunggal putri kelompok anak-anak, kembali pemain binaan klub Exist merajai arena. Farica Abela, pemain kelahiran 17 Februari 2004 ini di laga pamungkas sukses mengalahkan rekan sepelatihan, Tiara Ayuni Wulandari, 21-19, 21-23, 21-18.
Sementara itu PB. GATRA ZZ yang menurunkan 7 atlitnya hanya menyisakan 1 atlitnya saja di 8 besar tunggal putra usia dini, yaitu Briant Ang Ongkowidjoyo. Sayangnya Briant harus menyerah di tangan sang runer up Bismo Raya Oktora.
Briant Ang Ongkowidjoyo |
Para semifinalis |
Juara anak-anak Putri |
Sumber : Planetbola.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar